Sabtu, 04 Desember 2010

Kampung Naga

Inilah sekilas tentang Kampung Naga dari sisi Biologinya.

Kampung Naga
“Biologi”





Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional dengan luas areal kurang lebih 4 ha. Lokasi objek wisata Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya – Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kota Tasikmalaya. Luas tanah Kampung Naga yang ada seluas satu hektar setengah, sebagian besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.
Kampung Naga memiliki beraneka macam Flora dan Fauna. Flora diantaranya adalah pohon Alba, pohon Aren, pohin pisang, pohon singkong, pohon kelapa, padi jagung dll. Dan Fauna diantaranya adalah kambing, ikan air tawar, kerbau, ayam dll. Kampung Naga juga memiliki satu hutan hujan tropis yang sangat dilindungi oleh seluruh warga. Hutan tersebut dianggap tabuh oleh para warga, maka tidak ada seorangpun yang diperbolehkan masuk ke hutan tersebut. Karena para warga berprinsip dalam bahasa setempat sebagai berikut : “ Leuweng Laon Rusaken Ruwaten jeng Rumaten “ yang artinya hutan jangan dirusak, tetapi dipelihara dan dijaga.
Flora di Kampung Naga yang paling utama atau pokok untuk memenuhi kebutuhan pangan adalah Padi. Para warga memproduksi sendiri kebutuhan pokoknya itu. Dan ada beberapa jenis padi yang ditanam di Kampung Naga, diantaranya adalah :

1) Padi Jamblang
Padi jamblang ini ujungnya atau ekornya berwarna kuning
2)Padi Lokcan
Padi ini ujungnya berwarna hitam.
3)Padi Sreksrek
Padi ini ujung-ujungnya berwarna merah
4)Padi Cere
Padi ini keseluruhan berwarna hitam.
5)Padi Sari Kuning
6)Padi Goyot


Flora di Kampung Naga selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan, juga dapat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan warga setempat. Salah satunya adalah daun Kapor digunakan untuk penyakit batuk. Dengan cara direbus lalu diminum air rebusannya.
Dan penelitian kami jatuh pada bunga berwarna putih yang kami temukan dibeberapa tempat di Kampung Naga yaitu di anak tangga ke 57, 175, 179 289 dan 391. Selain disekitar anak tangga kami juga menemukannya disekitar aliran sungai dan di sekitar kandang kambing. Dan kesimpulan kami adalah itu disebabkan karena pada daerah – daerah tersebut banyak terdapat sari – sari makanan yang dihasilkan dari kotoran kambing ataupun karena tanaman tersebut tercukupi akan kebutuhan kadar airnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar